Nama : ANGGI SETYA PERKASA
NPM : 50410833
KELAS : 4IA20
CIM (Corporate
Information Management)
1.
Pendahuluan
Salah
satu permasalahan utama yang dihadapi manajemen seputar strategi implementasi
teknologi informasi adalah bagaimana menentukan struktur organisasi yang tepat
dan efektif sesuai dengan kondisi perusahaan. Adalah merupakan kenyataan bahwa
sangat banyak perusahaan besar di dunia yang gagal memanfaatkan teknologi
informasi secara optimum hanya karena kesalahan dalam merancang struktur
organisasinya; bahkan tidak jarang ditemui kesalahan tersebut berakibat fatal
bagi perusahaan karena memicu terjadinya “politik korporat” yang membuat
keberadaan teknologi informasi menjadi kontra produktif bagi kemajuan usaha
bisnis. Oleh karena itulah berbagai usaha untuk menentukan struktur organisasi
Departemen atau Divisi Teknologi Informasi di dalam sebuah perusahaan harus
secara sungguh-sungguh diperhatikan seluk beluknya. Demikian pula hal yang
terkait dengan teknik pengukuran kinerja bagian perusahaan yang mengurus sumber
daya teknologi informasi harus benar-benar dipahami, dipergunakan, dan
dievaluasi.
2.
CIM
CIM (Corporate Information Management) atau dalam bahasa indonesia disebut
juga dengan Manajemen Informasi Perusahaan. CIM merupakan suatu sistem berbasis
computer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standatar bagi semua unit
organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi.
SIM
Perusahaan saat ini mengakumulasi seluruh data transaksi akuntansi dari bagian
manu faktur , penjualan , pembelian , sumber daya manusia, dan berbagai fungsi
bisnis lain. Data itu berhubungan dengan sumber daya organisasi dan perencanaan
tidak dapat dilakukan tanpa memahami bagaimana tiap penjualan. tiap unit yang
diproduksi ,dan tiap tindakan tanpa mempengaruhi keseluruhan organisasi.
3.
Proses
Manajemen Informasi Perusahaan
Proses
pengelolaan teknologi informasi pun harus terlebih dahulu didefinisikan oleh
perusahaan sebelum yang bersangkutan dapat merancang struktur divisi atau unit
teknologi informasi yang sesuai; karena terlepas dari jenis atau bentuk
struktur organisasi unit teknologi informasi, sejumlah proses tata kelola harus
dimiliki oleh perusahaan.
Proses
dari menajemen informasi perusahaan antara lain sebagai berikut :
3.1. Pembentukan
strategi
Perusahaan
dihadapi dengan kumpulan informasi yang dihasilkan dari informasi-informasi
luar. Kekayaan potensi untuk mengidentifikasi kecenderungan perubahan. Manajemen
informasi perusahaan bertanggung jawab untuk mengidentifikasi sumber-sumber
informasi eksternal yang terpercaya dan relevan dan membangun sistem kesadaran
dan respon yang memungkinkan perusahaan memantau perkembangan dan memberikan
tindakan yang sesuai dari informasi yang didapatkan.
3.2. Perencanaan
untuk Kebutuhan masa depan
Perubahan
telah menjadi bagian yang wajar dari bisnis. Ketika sebuah perusahaan
memutuskan untuk merubah cara bisnis mereka bahwa akan ada kebutuhan informasi
yang baru juga. Sebuah bisnis baru perlu diperhatikan dan memerlukan informasi
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Inisiatif strategi baru juga
membawa banyak risiko. Maka dari itu, kunci keberhasilan pelaksanaan inisiatif
strategis adalah terlabeh dahulu merencanakan untuk mendapatkan informasi yang
baru.
3.3. Meningkatkan
nilai utilitas informasi yang tersedia
Bisnis
didukung oleh siklus hidup informasi. Nilai utilitas informasi didasarkan
pada apakah informasi tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
proses operasional. Utilitas merupakan fungsi dari relevansi, akurasi,
kelengkapan dan ketepatan waktu dimana informasi ini tersedia pada saat
dibutuhkan. Pada dasarnya manajemen informasi perusahaan menjamin keterhubungan
antara bisnis dan teknologi informasi untuk memastikan bahwa informasi yang
tersedia untuk kelancaran proses bisnis.
3.4. Menghilangkan
informasi yang berlebihan
Keburukan
dari era informasi adalah kelebihan informasi. Di hampir setiap perusahaan
masih ada software yang bekerja dan membuat laporan yang berlebihan. Seharusnya
dapat mendefinisikan mana informasi yang dibutuhkan dan mana yang tidak
dibutuhkan. Dengan pengurangan informasi yang tidak perlu dapat mengurangi
biaya teknologi informasi yang sia-sia.
3.5. Memastikan
kepatuhan terhadap undang-undang
Legislasi menuntut bahwa suatu
perusahaan harus melindungi informasi klien dari penyalahgunaan. Undang-undang lainnya untuk mengamankan hak
pemegang saham mendapatkan informasi yang berkualitas. Manajemen Informasi
Perusahaan harus terus menerus memastikan bahwa semua langkah berada di jalur
nya dengan mematuhi undang-undang yang ada.
3.6. Meningkatkan
laba atas investasi di teknologi informasi
Pengembalian
investasi menunjukkan peningkatan jumlah pendapatan yang dihasilkan, penurunan
biaya teknologi informasi dan pengurangan risiko bisnis. Manajemen informasi
perusahaan memastikan bahwa setiap potensi sumber daya teknologi informasi
adalah sepenuhnya dieksploitasi oleh bisnis. Sebuah value driver utama
bagi manajemen informasi perusahaan adalah untuk mengurangi risiko yang
ditimbulkan oleh informasi di perusahaan dengan memastikan bahwa informasi yang
cukup terlindung dari penyalahgunaan.
4.
Alasan
Pentingnya Manajemen Informasi Dalam Perusahaan
Ada
2 alasan kenapa para manajer sekarang ini, memberikan perhatian yang semakin
besar terhadap manajemen informasi.
·
Kemampuan
komputer yang semakin baik
·
Kompleksitas
kegiatan bisnis yang semakin meningkat.
·
Pengaruh
Ekonomi Internasional
·
Persaingan
Dunia
·
Kompleksitas
Teknologi yang Meningkat
·
Batas
waktu yang Singkat
·
Kendala
kendala Sosial
5.
Kegagalan
Sistem Informasi Perusahaan
Kegagalan
sistem infomasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapan
atau diterapkan begitu gagal sehingga organisasi kembali ke sistem
infomasi yang dahulu . Ini merupakan biaya yang buruk karena organisasi umumnya
telah menginvestasikan jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek SIM
perusahaan. Namun kegagalan system informasi perusahaan tidak berarti bahwa
organisasi menyerah sepenuhnya .Organisasi tersebut dapat mencoba lagi .
Organisasi
dapat meminimalkan kemungkinan kegagalanSIM perusahaan dengan mengambil
langkah-langkah:
·
Mengerti
kerumitan organisasi
·
Mengenali
proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan
·
Mencapai
consensus dalam organisasi sebelum memutuskan menerapkan system informasi
perusahaan
6.
Analisa
dan Pengalaman Pribadi
Pengalaman
pribadi saya tentang Corporate Information Management ini adalah saya pernah
melakukannya sebagai pendukung usaha teman saya. Jadi, waktu itu teman saya
memiliki modal yang lumayan besar untuk membuka suatu usaha dimana dalam usaha
tersebut dibutuhkan beberapa teman yang dapat bekerjasama dengan baik.
Kebetulan karena teman saya tahu bahwa saya adalah salah satu teman yang dapat
diajak kerjasama, maka ia langsung mengajak saya untuk bergabung. Disini kami
semua tidak hanya melakukannya dalam individual tapi bagaimana cara menyatukan
aspirasi, saran, dan berbagai macam hal yang dapat membangun usaha ini agar
lebih terkoordinasi. Awalnya, kami hanya saling bertukar pikiran untuk
menentukan tema apa yang tepat dan cocok untuk usaha kami, selanjutnya setelah
sukses menentukan semuanya, usaha dapat berjalan dengan baik dengan adanya
komunikasi dan koordinasi antara satu dengan yang lainnya. Demikian pengalaman
pribadi saya. Kesimpulannya adalah jika anda ingin membuka usaha gunakanlah
teknik CIM ini karena tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi tapi
bagaimana cara menyatukan, mengkombinasikan segala hal dalam kepentingan
bersama agar usaha dapat berjalan dengan baik dan lancer.
Referensi
:
http://ceerfullvhye.wordpress.com/2010/11/01/cim-corporate-information-management/
http://dpamudji.wordpress.com/2011/01/10/cim/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar